Powered By Blogger

Kamis, 14 April 2011

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi



Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2

Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut. Perhatikan animasi. berikut: animasi korosi besi

2. Keberadaan Zat Pengotor

Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.

pengotor yang mempercepat korosi pada permukaan logam

(sumber: http://rumahcor.com)

3. Kontak dengan Elektrolit

Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.

bangkai kapal di dasar laut yang telah terkorosi oleh kandungan garam yang tinggi

(sumber: http://www.diveholidayisle.com)

4. Temperatur

Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).

knalpot kendaraan bermotor yang mudah terkorosi akibat temperatur tinggi

(sumber: http://202.43.165.157/gramedia/otomotif/otoweb/index.php?)

5. pH

Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:

2H+(aq) + 2e- H2

Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.

korosi pada kondisi asam lebih cepat terjadi logam besi yang belum terkorosi pada kondisi netral

(sumber: http://www.cosmoeng.co.jp)

6. Metalurgi

• Permukaan logam

Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.

permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi

(sumber: http://www.flickr.com)

• Efek Galvanic Coupling

Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah anode.

7. Mikroba

Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.

korosi pada permukaan logam yang disebabkan oleh mikroba

(sumber: http://gadang-e-bookformaterialscience.blogspot.com)

koloni bakteri Thiobacillus ferrooxidans pada permukaan logam besi yang terkorosi

(sumber: http://filebox.vt.edu)

koloni bakteri Thiobacillus thiooxidans yang dapat menyebabkan korosi pada logam

(sumber: http://textbookofbacteriology.net)

Warna Emas


Perhiasan emas yang beredar di pasar terdiri dari beberapa macam warna yang merupakan perpaduan antara emas dengan logam lainnya.
Berikut warna-warna pada perhiasan emas :
1. Warna Kuning, hasil perpaduan antara emas murni dan perak murni
2. Warna Merah, hasil perpaduan antara emas murni dan tembaga
3. Warna Ungu, hasil perpaduan antara emas murni dan aluminium
4. Warna Abu-abu, hasil perpaduan antara emas murni dan tembaga dan besi
5. Warna Cokelat, hasil perpaduan antara emas murni dan perak murni dan palladium
6. Warna Jingga, hasil perpaduan antara emas murni dan tembaga dan perak murni
7. Warna Hijau, hasil perpaduan antara emas murni dan perak murni, tembaga dan kadmium
8. Warna Biru, hasil perpaduan antara emas murni dan besi
9. Warna Putih, hasil perpaduan antara emas murni dan timah, nikel dan perak murni